Ramadhan tinggal menghitung hari dan sudah ada di depan mata. Kaum Muslim sibuk menanam bibit amal baik di bulan Rajab agar nanti ketika masuk bulan Ramadhan sudah terbiasa dengan amalan-amalan baik. Betapa tidak? Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, banyak dalil dalam Al-Quran dan Sunnah yang menunjukkan keutamaan dan kemuliaan Ramadhan, di antaranya yaitu;
Kamis, 16 Januari 2025
Jumat, 03 Januari 2025
Hati-hati Sebelum Menulis Fiksi: Pahami dari Sisi Syar'i
AMAZINGSEDEKAH.COM- Astaghfirullah, Innalillaahi …. Beberapa waktu lalu media dikejutkan berita seorang anak usia 14 tahun yang tega membunuh Ayah dan nenek, serta menikam ibunya sampai kritis. Tindakan kejam tak terperi itu tak disangka bisa dilakukan anak yang terlihat baik-baik dan lurus-lurus saja.
Kamis, 02 Januari 2025
Menyingkap Jejak Kemaksiatan Perayaan Tahun Baru Masehi
AMAZINGSEDEKAH.COM- Ngeri, penjualan kondom menjelang tahun baru 2025 meningkat tajam. Bukan hanya petasan dan kembang api yang laku keras di momen pergantian tahun tersebut, tetapi juga alat kontrasepsi. Pembelinya didominasi anak muda. Bisa terlihat dari salah satu survey terbaru pada link berikut ini: https://kuningan.pikiran-rakyat.com/kuningan/pr-537540314/hasil-survei-penjualan-kondom-di-kuningan-malam-tahun-baru-2024-meroket-pembeli-kebanyakan-abg?page=all.
Meskipun ada disclaimer bahwa fenomena
meroketnya penjualan kondom di malam tahun baru tidak bisa digeneralisasikan
pada kenakalan remaja melakukan perbuatan mesum atau asusila. Akan tetapi,
setiap akhir tahun selalu ada tren berita yang menunjukkan peningkatan
penjualan alat kontrasepsi, yang pembelinya didominasi remaja.
Headline berita jelang akhir tahun
terkait itu pun bikin merinding. Contohnya: “OhhYes Ohh No Yes Yes Babe di
Tangsel! Penjualan Kondom Ludes, Hotel Penuh Jelang Tahun Baru 2025”, “Kondom
Diburu Warga Jelang Tahun Baru”, “Malam Pergantian Tahun Baru, Penjualan Kondom
Meningkat”, “Jelang Tahun Baru, Kondom Laris Dibeli Remaja”, “Kondom Laris
Manis 5 Kali Lipat Sepanjang Malam Tahun Baru”, dan masih banyak lagi judul
yang membuat otak travelling.
Menurut salah seorang pegawai
minimarket di Serpong, penjualan kondom yang rata-rata mencapai 5 hingga 10
unit per hari diprediksi melonjak tajam menjelang malam pergantian tahun. Pernyataan tersebut dikutip dari https://seleb.kilat.com/hot-news/106914124091/ohhyes-ohh-no-yes-yes-babe-di-tangsel-penjualan-kondom-ludes-hotel-penuh-jelang-tahun-baru-2025.
Euforia momen pergantian tahun baru
masehi dimeriahkan oleh banjirnya event-event perayaan seperti berbagai konser,
pesta kembang api, dan lomba-lomba. Tak ketinggalan, hotel-hotel, vila, dan
homestay, berebut menawarkan diskon-diskon menarik untuk menghabiskan malam
tahun baru. Sudah menjadi rahasia umum, event-event tersebut tak menafikkan
ajang gaul bebas bagi muda-mudi. Aktivitas tabarruj, ikhtilat, khalwat, bahkan
zina, makin mendapat ruang di momen itu.
![]() |
Ilustrasi hotel dan penginapan di malam tahun baru Masehi. Foto: dogayusufdokdok |
Sejatinya, sudah jelas dalam Islam, bahwa jumhur ulama melarang umat
Islam untuk merayakan tahun baru Masehi karena dianggap sebagai tasyabbuh.
Tasyabbuh adalah meniru perbuatan orang kafir atau fasik. Itu hukumnya haram.
Hal ini dianggap dapat mengarah pada penguatan budaya yang bertentangan dengan
hadharah dan prinsip-prinsip Islam.
Mengutip buku “The Tausiyah” karya David Alfitri, meskipun perayaan
tahun baru dilakukan dengan niat dan kegiatan positif, tapi hal tersebut tetap
terlarang karena Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam tidak pernah
mengajarkannya. Selan itu, tidak ada tuntunan dari ajaran Islam yang
menyarankan perayaan tersebut.
Dalam sebuah hadis, yang diceritakan Musa bin Ismail kepada Hammad, dari
Humaid, dari Anas, yang berkata: “Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam tiba di
Madinah sedang penduduknya memiliki dua hari yang biasa dirayakan. Kemudian,
Rasulullah bersabda: “Ada apa dengan dua hari itu?” Mereka berkata, “Kami sudah
biasa merayakannya sejak zaman jahiliyah.”
Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam pun bersabda, “Sesungguhnya Allah
telah menggantikan untuk kalian dua hari tersebut dengan hari yang lebih baik,
yakni hari Adha dan Fitri.”
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar r.a bahwa Nabi ShallalLaahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ
فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari
mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Dalam kitab Bughyatul Mustarsyidîn dijelaskan bahwa meniru dan
menyerupai kaum kafir bisa menjatuhkan pelakunya ke dalam kekafiran jika
dilakukan dalam rangka turut menyemarakkan kekafirannya. Adapun jika sekedar
meniru, tanpa disertai untuk turut menyemarakkan kekafiran mereka, maka tidaklah
menjadikan pelakunya sebagai kafir, tapi mereka berdosa. Sementara jika tidak
sengaja meniru, tapi kebetulan sama dengan mereka, maka tidaklah berdosa.
![]() |
Islam memiliki aturan yang tegas terkait mengikuti budaya orang kafir. Foto: cihatatceken/canva |
Tasyabbuh (menyerupai) orang kafir yang dibolehkan hanyalah dalam hal
dan perbuatan yang tidak ada kaitannya dengan pemahaman hidup mereka, dan
perbuatan tersebut memang dibolehkan dalam Islam. Meniru dalam hal teknik
komputer, akuntansi, pengarsipan, teknik pertanian, kelautan dan berbagai macam
perkembangan teknologi tidaklah tercela, bahkan seharusnya kaum muslimin
mengambil hal tersebut tanpa memandang apa latar belakang agamanya.
Adapun dalam perayaan-perayaan yang terkait dengan pemahaman agama dan
keyakinan mereka, maka haram bagi kaum muslimin menyerupai mereka.
Khalifah Umar Ibnul Khattab radhiyallahu ‘anhu pernah berucap:
إِيَّاكُمْ وَرِطَانَةَ
الأَعاَجِمِ، وَأَنْ تَدْخُلُوْا عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ يَوْمَ عِيْدِهِمْ فِيْ
كَنَائِسِهِمْ، فَإِنَّ السُّخْطَةَ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِم
“Tinggalkanlah bahasa kaum ajam (non-Arab). Janganlah kalian memasuki (perkumpulan)
kaum Musyrik dalam hari raya mereka di gereja-gereja mereka. Karena murka Allah
akan diturunkan kepada mereka.” (HR. Al-Baihaqi)
Imam As-Suyuthi (w. 911H), seorang Ulama Madzhab Syafi’i, penulis Tafsir
Jalalain, berkata:
”Dan ketahuilah bahwa tidak pernah ada seorang pun pada masa generasi
salaf terdahulu dari kaum muslimin yang ikut serta dalam hal apa pun dari
perayaan mereka”(Haqiqat As-Sunnah wal-Bid’ah, hal. 125)
Oleh sebab itu, kaum muslimin tidak perlu ikut-ikutan meniru adat dan
perayaan nonmuslim, baik itu natal maupun tahun baru. Apalagi jika dibarengi
dengan fenomena maksiyat seperti gaul bebas yang faktanya telah kita bahas di
atas, atau hal lainnya yang tidak berguna.
Sikap kita terhadap kaum nonmuslim yang merayakan tahun baru, cukup
menjauh saja. Tidak boleh mengganggu mereka, sebagaimana perkataan Umar Ibnu
Khattab r.a:
إِجْتَنِبُوْا أَعْدَاءَ اللهِ فِيْ عِيْدِهِمْ
“Jauhilah dirimu dari musuh-musuh Allah pada hari raya mereka.” (Sunan
Al Baihaqi al Kubra, 9/392).
Demikianlah, sebagai seorang muslim, sudah seharusnya hanya menjadikan
Islam sebagai pijakan dalam berpikir; dan dalam setiap aktivitasnya harus
menjadikan Al-Qur’an dan hadis Rasulullah Shalallahu'alaihiwasallam sebagai
hidup, tidak boleh mengambil aturan atau kebiasaan yang bertentangan dengan
Islam. [EL]
Kontributor: Ummu Salwa, writer dan author.
Minggu, 22 Desember 2024
Menikah Tak Melulu Cinta, Tapi Perlu Syariat-Nya
AMAZINGSEDEKAH.COM- Murtadnya beberapa artis dan publik figur sungguh mengejutkan publik. Apalagi mengingat sebagian dari mereka ada yang berlatar belakang keluarga agamis. Kebanyakan alasannya karena bucin. Rela meninggalkan Islam demi menikah dengan pasangannya yang beda agama. Ada belasan artis yang kisah murtadnya viral di berbagai media. Salah satu media yang memberitakan mereka bisa dibaca di link berikut ini: https://www.inilah.com/artis-yang-murtad
Kamis, 19 Desember 2024
Indahnya Toleransi dalam Islam: Memperkuat Jati Diri Muslim, Tanpa Melukai
AMAZINGSEDEKAH.COM- Ramainya “war” takjil dari nonmuslim di bulan Ramadhan beberapa waktu lalu, masih terasa panasnya. Jelang akhir tahun, viral di tiktok “war” pernak-pernik dan kue natal yang katanya sebagai ajang balas dendam umat Islam, karena sewaktu bulan puasa, para nonmuslim berbondong-bondong menyerbu kudapan buka puasa di pasar-pasar.
Rabu, 18 Desember 2024
Pendidikan Gratis Berkualitas Hanya Terwujud dalam Islam
AMAZINGSEDEKAH.COM- Pendidikan adalah hak mendasar yang menjadi jembatan ilmu pengetahuan dalam kehidupan, dengan pendidikan terdapat pembelajaran sebagai bekal untuk bertahan hidup. Namun sayangnya, saat ini pendidikan tidak ditempatkan dalam posisi utama seperti seharusnya, terlihat dari bagaimana susahnya seseorang untuk duduk di bangku sekolah karena kekurangan biaya. Oktober lalu, terdapat tiga orang anak dari sebuah sekolah swasta yang dikeluarkan karena memiliki tunggakan yang mencapai 42 juta. Tunggakan ini ternyata tidak hanya pembayaran SPP, tapi juga seragam dan buku-buku belajar. Ternyata mahalnya biaya pendidikan juga menentukan kualitas sekolah tersebut, seperti sekolah-sekolah swasta mentereng dengan biaya 500-300 juta per tahun sehingga jika ingin bersekolah di sana harus memiliki dompet tebal terlebih dahulu.